NASA Rencanakan Pendaratan Kembali Manusia di Bulan pada 2025


Rencana ambisius badan antariksa NASA untuk mendaratkan manusia di Bulan dalam waktu 3 tahun telah tertunda. Kembali pada tahun 2019, pada masa pemerintahan Trump, Wakil Presiden Mike Pence telah mengumumkan bahwa astronaut AS akan berjalan di permukaan bulan hanya dalam waktu 5 tahun melalui program Artemis NASA yang sedang berlangsung. Sebuah inisiatif bernama Artemis yang dimaksudkan sebagai batu loncatan menuju tujuan yang lebih ambisius lagi yaitu mengirim astronaut ke Mars.

Namun, sejak itu, semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Awal tahun ini, dilaporkan kembali bahwa pakaian antariksa baru yang akan dikenakan oleh para astronaut selama perjalanan mereka ke Bulan tidak akan siap pada waktunya, membuat tenggat waktu 2024 tampaknya tidaklah mungkin.

Segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk ketika kurangnya dana, ditambah lagi dengan perselisihan hukum antara NASA, SpaceX, dan Blue Origin, yang juga menunda tanggal penyelesaian pendaratan bulan baru.

Administrator NASA Bill Nelson mengutip penundaan dari perselisihan hukum atas kontrak SpaceX untuk membangun kendaraan pendaratan bulan Artemis sebagai alasan utama untuk memperpanjang tanggal target.

"Kami kehilangan hampir tujuh bulan dalam proses pengadilan, dan itu kemungkinan telah mendorong pendaratan manusia pertama tidak lebih awal dari tahun 2025," kata Nelson pada konferensi pers. "Kami memperkirakan tidak lebih awal dari 2025 untuk Artemis 3, yang akan menjadi pendarat manusia pada pendaratan demonstrasi pertama," tambahnya.

Seperti yang diharapkan, oleh karena itu, Administrator NASA Bill Nelson kini telah mengonfirmasi bahwa misi untuk mendaratkan astronaut di permukaan bulan telah didorong kembali ke tahun 2025 paling cepatnya.

"Kembali ke Bulan secepat dan seaman mungkin adalah prioritas agensi," kata Nelson. "Namun, dengan gugatan baru-baru ini dan faktor lainnya, pendaratan manusia pertama di bawah Artemis kemungkinan tidak lebih awal dari tahun 2025," imbuhnya.

Masalah hukum berasal dari NASA memberikan kontrak untuk membangun pendarat bulan ke SpaceX, sebuah keputusan yang ditentang oleh Jeff Bezos dari Blue Origin karena ia berpendapat bahwa NASA sebelumnya telah menetapkan bahwa kontrak tersebut akan diberikan kepada lebih dari satu penawar.

Keputusan untuk memberikannya semata-mata kepada SpaceX akhirnya berujung pada kekurangan dana yang tidak terduga. Namun, tidak semuanya hilang, karena misi uji coba pertama pesawat ruang angkasa Orion NASA dan Space Launch System (SLS) masih dijadwalkan berlangsung sekitar tahun depan.


“Ada banyak faktor yang mendasari keterlambatan Orion,” kata Jim Free, pejabat NASA yang mengawasi pengembangan sistem eksplorasi ruang angkasa. “Itu termasuk pandemi Covid-19, baik dalam angkatan kerja maupun dalam rantai pasokan, kerusakan akibat badai pada fasilitas pengembangan Orion di Louisiana dan tantangan teknis terkait dengan peningkatan perangkat keras untuk memungkinkan para astronot terbang dengan kapsul,” tuturnya, sebagaimana yang dilansir The New York Times.

Nelson mengatakan program luar angkasa Tiongkok, yang mencakup eksplorasi robotik di permukaan bulan dan Mars, tetap menjadi pendorong proyek Artemis.

"Kami akan menjadi seagresif mungkin dengan cara yang aman dan layak secara teknis untuk mengalahkan pesaing dengan sepatu bot di bulan," katanya.

Sejak 2020, NASA telah meluncurkan tiga awak astronot di atas kapal roket SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, dengan misi keempat yang diharapkan di orbit pada awal minggu ini.

Program Apollo A.S. mengirim enam misi manusia ke bulan dari tahun 1969 hingga 1972, satu-satunya penerbangan luar angkasa berawak yang belum mencapai permukaan bulan. Program Artemis, dinamai untuk saudara kembar Apollo dan dewi perburuan dan bulan dalam mitologi Yunani, bertujuan akhir untuk membangun koloni manusia jangka panjang di bulan sebagai pendahulu dalam misi mengirim astronaut ke Mars.

Di bawah kerangka terbaru yang digariskan oleh Nelson, misi Artemis pertama, uji terbang kapsul Orion tanpa awak dan roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) angkat berat baru yang akan mengirimkannya ke atas, ditargetkan dapat lepas landas pada Februari 2022 nanti.

“Penerbangan awak pertama dari pesawat ruang angkasa SLS-Orion akan datang paling lambat Mei 2024, sebuah misi yang akan membawa astronaut sekitar 40.000 mil di luar bulan—lebih jauh dari yang pernah diterbangkan manusia—dan mengembalikan mereka ke Bumi,” kata Nelson.

Dia juga mengatakan pendaratan manusia Artemis awal, sekarang diharapkan tidak lebih cepat dari tahun 2025, juga akan didahului pada tanggal yang tidak ditentukan oleh pendaratan tanpa awak.

Siapakah orang yang beruntung menjadi manusia yang mendarat di bulan nanti? Kita tunggu laporan berikutnya.

Post a Comment

0 Comments